Morfologi dan sintaksis
            Morfologi adalah ilmu yang membicarakan tentang strukrur internal bahasa yang dalam bahasa Arab disebut kalimah. Sedangkan Sintaksis membicarakan kata dalam hubungannya dengan kata lain atau unsur-unsur lain sebagai suatu satuan ujaran. Dalam kajian Linguistik Arab, morfologi satu pararel dengan sharaf, sementara Sintaksis parallel dengan nahwu.
Hal demikian ini sesuai dengan asal-usul kata sintaksis itu sendiri, yang berasal dari bahasa yunani, yaitu sun yang berarti “dengan” dan kata tattein yang berarti “menempatkan”. Jadi, secara etimologi, istilah itu berarti menempatkan bersama-samakata-kata menjadi kelompok kata atau kalimah.
            Dalam pembahasaan sintaksis yang biasa dibicarakan adalah (1) struktur sintaksis, mencakup masalah fungsi, kategori dan peran sintaksis serta alat-alat yang dipergunakan dalam membangun struktur itu; (2) satuan-satuan sintaksis yang mencakup frase, klausa, kalimat dan wacana; (3) hal-hal lain yang berkaitan dengan sintaksis, seperti masalah modus, aspek dan lain-lain.
Secara umum, susunan sintaksis terdiri dari susunan subjek (S) , Predikat (P), Objek (O), dan Keterangan (K). sementara dalam tataran morfologi, kata yang dalam bahasa Arab disebut kalimah merupakan satuan terbesar. Akan tetapi, dalam tataran sintaksis, kata merupakan satuan terkecil, yang secara hirarkial menjadi komponen pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar, yaitu frase (tarki^b), dimana frase itu sendiri merupakan gabungan kata yang berisi salah satu fungsi sintaksis didalam kalimat (jumlah).
             Dalam pembahasaan sintaksis arab, satuan frase dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu takri^b iddha^fi dan takri^b washfi^. Takri^b washfi^ adalah dua kata atau lebih yang membentuk satuan frase dengan pola hubungan na’at dan man’ut. Sementara makna takri^b idha^fi adalah bentuk sandarac yang terdiri dari mudha^f dan mudha^f ilaih.

  • Imam saiful mu’minin, Kamus ilmu Nahwu dan Sharaf (AMZAH, Jakarta: 2015) p,  240-241




Komentar

Postingan Populer