Inovasi Pendidikan
Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam pendidikan. Inovasi pendidikan mencakup halhal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik dalam arti sempit, yaitu tingkat lembaga pendidikan, maupun arti luas, yaitu sistem pendidikan nasional.
Inovasi dalam dunia pendidikan dapat berupa apa saja, produk ataupun sistem. Produk misalnya, seorang guru menciptakan media pembelajaran mock up untuk pembelajaran. Sistem misalnya, cara penyampaian materi di kelas dengan tanya jawab ataupun yang lainnya yang bersifat metode.
Inovasi dapat dikreasikan sesuai pemanfaatannya, yang menciptakan hal baru, memudahkan dalam dunia pendidikan, serta mengarah pada kemajuan. Inovasi di sekolah, terjadi pada sistem sekolah yang meliputi komponenkomponan yang ada. Di antaranya adalah sistem pendidikan sekolah yang terdiri atas kurikulum, tata tertib, dan manajemen organisasi pusat sumber belajar. Selain itu, yang lebih penting adalah inovasi dilakukan pada sistem pembelajaran (yang berperan di dalamnya adalah guru) karena secara langsung yang melakukan pembelajaran di kelas ialah guru. Keberhasilan pembelajaran sebagian besar tanggung jawab guru.
Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil inversi (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Selanjutnya, dijelaskan bahwa sesuatu yang baru itu, mungkin sudah lama dikenal pada konteks sosial atau sesuatu itu sudah lama dikenal, tetapi belum dilakukan perubahan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah perubahan, tetapi tidak semua perubahan merupakan inovasi (Idris, Lisma Jamal, 1992: 71). Definisi lain tentang inovasi pendidikan adalah suatu perubahan baru dan kualitatif yang berbeda dari hal (yang ada) sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan (Suryobroto, 1990: 127). “Baru” dalam pengertian tersebut adalah halhal yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin bukan merupakan hal yang baru lagi bagi orang lain. Adapun “kualitatif” berarti bahwa inovasi memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali unsurunsur dalam pendidikan. Jadi, bukan sematamata penjumlahan atau penambahan dari unsurunsur komponen yang ada sebelumnya. Inovasi adalah lebih dari keseluruhan jumlah unsur komponen. Karena besar dan kompleksnya masalah pendidikan serta karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki, tindakan inovasi atau pembaharuan sangat diperlukan. Secara implisit, manajemen inovasi mengacu pada komponen perencanaan, pengawasan, pengarahan, dan perintah.
Urwick dalam Nicholls (1993: 3) mengidentifikasi bahwa manajemen atau pengolahan adalah aktivitas yang berkenaan dengan perencanaan, pengaturan, pemberian perintah, koordinasi, pengawasan, dan penilaian. Hal ini dikaitkan dengan kegiatan atau aktivitas yang berkenaan dengan upaya pendayagunaan segala materiel dan nonmateriel untuk mencapai tujuan inovasi.
Manajemen inovasi dari sudut proses berhubungan dengan kegiatan perencanaan, sedangkan dalam perencanaan inovasi menuntut untuk melakukan asesmen situasi dan mengidentifikasi tujuan inovasi. Inovasi akan berjalan baik jika didukung oleh perencanaan inovasi yang efektif.
Tindakan menambah anggaran belanja supaya dapat mengadakan lebih banyak murid, guru kelas, buku, dan sebagainya meskipun perlu dan penting bukan merupakan tindakan inovasi. Tindakan mengatur kembali jenis dan pengelompokan pelajaran, waktu, ruang kelas, caracara menyampaikan pelajaran, sehingga dengan tenaga, alat, uang, dan waktu yang sama dapat dijangkau jumlah sasaran murid yang lebih banyak, dan dicapai kualitas yang lebih tinggi, itulah tindakan inovasi.
Dr. H. A. Rusdiana,M.M., KONSEP INOVASI PENDIDIKAN (PUSTAKA SETIA)
Komentar
Posting Komentar