Kedudukan Ilmu menurut Imam Al-Ghazali
Kedudukan Ilmu menurut Imam Al-Ghazali
Imam Al-Ghazali pernah terjun
mempelajari ilmu fiqih dan ushul fiqih hingga mahir dan banyak menulis kita
mengenai fikih dan ushulnya. Memang ia mendapatkan ilmu tersebut lebih
menunjukan kepada ke imanan daripada yang lainnya. Namun bagaimana pun fiqih hanya berbicara
tentang hukum lahir.
Dan imam Al-Ghazali kemudian
mempelajari ilmu Kalam (teologi), untuk mengetahui Tuhan. Memang lah ilmu ini berbicara
tentang seluk beluk Tuhan. Al-Ghazali pun mengakui bahwa ilmu ini telah
mencapai tujuannya, namun tidak membuat dirinya menemukan apa yang
dicarinya. Sebab tujuan ilmu kalam,
menurutnya lebih kepada mempertahankan akidah dari rongrongan kaum kafir dan
bid’ah.
Lalu Al-Ghazali mempelajari ilmu
filsafat dengan harapan dapat memasuki rasionya dan dengan demikian menemukan
tanda-tanda rasional yang dapat memuaskan dahaga jiwanya. selain beberapa hal
yang ditolaknya, beberapa prinsip ilmu ini dapat diterimanya.[1]
Tapi yang membuat kepuasan hatinya
hanyalah mempelajari ilmu Thasauf (supistik) dan mengamalkannya.
Komentar
Posting Komentar