Jenis-jenis Promosi

Jenis-jenis Promosi

Menurut Stanto, Etzel dan Walker, ada lima jenis promosi meliputi penjualan tatap muka (personal selling), periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publisitas (publicity) hubungan masyarakat (public relation).[1]

·         Penjualan tatap muka (personal selling)

Penjualan tatp muka/penjualan pribadi adalah suatu bentuk penyajian (presentasi) produk kepada konsumen akhir yang dikerjakan oleh tenaga penjual yang telah disediakan perusahaan atau pihak lain yang representatif yang melibatkan secara langsung antara salesmen dengan pembeli. Menggunakan metode tatap muka (advertising) setidaknya dapat mempengaruhi pembeli secara langsung dengan adanya peragaan kualitas barang sehingga pembeli lebih mudah untuk mempercayai dari hasil produk perusahaan.

·         Periklanan (advertising)

          Periklanan adalah bagian pemasaran yang dapat membuat produk atau jasa diketahui oleh konsumen, dalam beriklan, perusahaan harus mampu menarik konsumen untuk dapat membeli produknya.[2] Sedangkan menurut pendapat lain periklanan adalah suatu bentuk penyajian yang bukan dengan orang pribadi, dengan pembayaran oleh sponsor tertentu (advertising is a paid for type of impersonal mass communication in which the sponsor is clearly indentified).[3] Iklan bertujuan untuk meningkatkan reaksi calon pembeli/pengguna atau pembeli yang potensial terhadap prusahan atau organiasasai pelayanana jasa dan penawaran produk.[4] Dalam konteks di atas dapat kita simpulkan periklanan adalah peroses untuk menarik perhatian konsumen terhadap peroduk yang dikeluarkan perusahaan/organisai yang dilakukan oleh pihak luar yang menyediakan layanan jasa periklanan. Dengan adanya periklanan dapat memberitahukan terhadap kualitas dan manfaat produk yang dikeluarkan perusahaan/ organisasi, sehingga calon konsumen tertarik dan cintah terhadap peroduk yang dikeluarkan perusahaan. Yang membuat masarakat/calon konsumen berasumsi untuk memiliki produk tersebut. Adapun media periklanan bias lewat Koran, radio, televisi, media cetak bahkan banyak lagi yang penyedia jasa periklanan.

·         promosi penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan adalah bentuk bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembeli produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.[5] Dengan adanya promosi pelayanan perpustakan dapat menarik konsumen baru untuk mencoba terhadap jasa layanan perpustakan yang disediakan pemerintah daerah.

·         Publisitas (publicity)

Publisitas adalah semacam periklanan yang dilakukan dengan sejumlah komunikasi untuk merangsang permintaan (publicity is similar to advertising in that it is a mass communication type demand stimulation).[6]

·         Hubungan Masyarakat (public relation)

Menurut Jhon E. Marston, Hubungan masyarakat (public relation) adalah suatu yang direncanakan berupa komunikasi persuasif yang didesain untuk mempengaruhi segmen publik tertentu (Public relation is plannen, persuasive communication desigen to influence significant publc).[7]

Komunikasi yang bertujuan merubah atau memepengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga pihak pemberi jasa layanan bertindak sesuai dengan yang diharap konsumen (pengguna jasa layana perpustakaan. Pada umumnya sikap-sikap individu atau kelompok yang hendak dipengaruhi oleh pemberi layanan ini terdiri dari tiga komponen:

·         Kognitif perilaku dimana individu/kelompok mencapai tingkat tahu pada objek yang diperkenalkan oleh pihak pemberi pelayanan.

·         Afektif perilaku dimana individu/kelompok memliki kecendrungan untuk suka atau tidak suka pada objek yang ditawarkan oleh pihak pemberi layanan.

·         Konatif prilaku yang sudah sampai tahap hingga individu/kelompok melakukan sesuatu tindakan terhadap objek yang ditawarkan oleh pihak pemberi penawaran. [8]

Adapun langkah-langkah rencana strategi promosi dapat dikelempokan mejadi di beberapa tahapan yaitu: Menciptakan perbedaan, mengelola kualitas dan mengelola produktivitas produk jasa.

Ø  Menciptakan Perbedaan, dalam menciptakan perbedaan dibagi lagi menjadi  tiga bagian yaitu: a) Sajian penawaran yang berbeda, b) Melayani lebih baik, c) Menjaga citra orgainsnsi.[9]

Ø  Mengelola kualitas, setiap produk memiliki nilai akan tetapi perlu diperhatikan kansumen itu selalu memilih kualitas produk yang terbaik berdasarkan insting dan akal fikiranya. Dengan itu perlu sebuah pengelolaan kaulitas yang tinggi. Adapun bebrapa tahapan menjaga kaulitas sebagai brikut:  a) Komitmen Pimpinana puncak; b) Memiliki konsep startejik; c) Mengetahui Kesenjangan; d) Mempertahankan standar tinggi; e) Memanfaatkan teknologi dalam pelaynan; f) Memonitor sisitem dan prosedur; h) Mengelola keluhan pelanggan; i) Menjaga kepuasan pelanggan. [10]

Ø  Mengelola produktivitas produk jasa. Dalam mengelola produktivitas dibagi menjadi dua cara yaitu dari cara internal dan eksternal:

1.      Cara Internal

Adapun cara internal dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut: a) Pendidikan dan pelatihan pegawai agar berkerja profisional, b) Pegawai baru harus memiliki kemampuan lebih tinggi. c) Melakukan inovasi terhadap pelayanan, d) Me-re-besan produk jasa lebih efektif dan e) Memanfaatkan teknologi dalam pelayanana. [11]

2.      Eksternal adapun cara eksertnal yang dilakukan yaitu melati pelanggan (konsumen). [12]

 



[1] Sunyoto, Perilaku konsumen dan Pemasaran, p. 151-152

[2] Sri Minarti, Manajemen Sekolah Mengelola Pendidikan Secara Mandiri , (Jakarta : AR-Ruzz Media, 2011), p. 375

[3] Sunyoto, Perilaku konsumen dan Pemasaran, p. 153

[4] Sudaryono, Prilaku Konsumen …, p.  292

[5] Harma Malau, Manajemen Pemasaran Teori dan Aplikasi Pemasaran Era Tradisional Sanpai Era Modernisasi Global, (Bandung : Alfabet, 2018), p. 103

[6] Sunyoto, Perilaku konsumen …, p. 154

[7] Ruslan, Manajemen Public Relations dan …, p. 6-7

[8] Susastiro, Prilaku Konsumen…, P. 117

[9] Susastiro, Prilaku Konsumen…, P. 118

[10] Susastiro, Prilaku Konsumen…, P.  118-123

[11] Susastiro, Prilaku Konsumen…, p. 125-126

[12] Susastiro, Prilaku Konsumen…, p. 126-127

Komentar

Postingan Populer