Istilah-istilah Dalam Ilmu Manjemen (O-Z)
O
On hand : Persedian. [2/89]
Open book
management (nanajemen buku terbuka) : Proses
pengomunikasan keuangan prusahaan kepada kryawan. [1/437]
Operator costs (biaya operator) : biaya yang dikeluarkan untuk memberikan upah
pada orang yang bertanggung jawab dalam pengendalian kualitas. [2/30]
Owner’s equity (modal pemilik) Rekening yang berisi nilai bersih bisnis. [1/437]
Partnership
(kemitraan) : Prusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih. [1/437]
P
Pareto diagram : Merupakan diagram yang dikembangkan oleh seorang ahli yang
bernama Vilfredo Pareto adalah alat yang digunakan untuk membandingkan
berbagai katagori kejadian yang disusun menurut ukurannya untuk menentukan
pentingnya atau prioritas kategori kejadian-kejadian atau sebab-sebab kejadian
yang akan dianalisis, sehingga kita dapat memusatkan perhatian pada sebab-sebab
yang mempunyai dampak tersebar terhadap kejadian tersebut. [2/177]
Payables turn (proses persepsi) : Kecepatan perusahaan mebayar tagihan-tagihanya.
[1/437]
Pengukuran : pengukuran kinerja yang digunakan adalah biaya kualitas. Dalam
kenyataannya, Crosby menekanka biaya kualitas, seperti biaya pembuangan dan
pengerjaan ulang terhadap produk yang cacat, biaya persediaan, biaya inspeksi
dan pengujian, dan sebagainya. [2/21]
People involvement : Seluruh pihak harus ikut berpartsipasi. [2/40]
People satisfaction : Semua pihak dalam Organisasi. [2/40]
Perception : Fanatisme konsumen akan merek suatu produk tertentu karna citra atau
reputasi produk itu sendiri. [2/14]
Perceptual
process (proses persepsi) : Cara memproses
informasi dengan menentukan informasi mana yang perlu dikumpulkan, bagaimana
mengorganisirnya, dan bagaimana mempelajarinya. [1/437]
Performance : Kesesuaian produk dengan pungsi utama produk itu sendiri atau
karakteristik oprasi dari suatu produk. [2/14]
Plan : Perencanaan [2/51]
Prevention costs (biaya pencegahan) : Yaitu baiaya untuk mencegah kerusakan
atau cacat pada produk. [2/29]
Price-downgrading costs : Biaya yang harus dikeluarkan karena perusahaan
terpaksa harus menjual produk di bawah harga pokoknya karna produk yang
dihasilkannya cacat. [2/30]
Prioritization matrix : (analisis data matriks) digunakan dalam
mengevaluasi pilihan dengan pendekatan sistem untuk mengidenetifikasi,
memberikan penilaian, dan menerapkan kriteria pilihan. [2/182]
Process costs (biaya pelatihan) : biaya yang harus dikeluarkan untuk dapat
menjalankan proses produksi sehingga menghasilkan produk yang berkualitas.
[2/29]
Process decision : Digunakan dalam mengumpulkan berbagai alternatif pemerosesean untuk
dicari proses yang terbaik. [2/182]
Process downtime costs : Biaya yang harus dikeluarkan karna peroses produk Process
failure costs ( biaya kegagalan proses) : Biaya yang harus dikeluarkan
dalam peroses produksi ternyata produk yang dihasilkan cacat. [2/30]
tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. [2/30]
Product liability costs : Biaya yang harus dikeluarkan karna perusahaan harus
memberikan jaminan atau garansi bagi konsumen bahwa produk yang dihasilkan
adalah baik. [2/31]
Product return costs : Biaya yang harus dikeluarkan karna produk yang telah disampaikan
kepada konsumen dikembalikan karna produk tersebut cacat. [2/31]
Production design costs ( biaya perancangan produksi) : Biaya
yang harus dikeluarkan untuk merancang produk sehingga produk yang dihasilkan
benar-benar berkualitas. [2/29]
Productivity ( produktivitas) : Ukuran tentang
seberapa efesien organisasi (atau proses) Anda dengan membandingkan
output dengan input sehingga tercapai suatu rasio. [1/437]
Produktivitas : Efesiensi dalam mengelola dan menggunakan semua sumber daya yang
tersedia bagi organisasi atau perusahaan. [2/88]
Project
managers (manajer proyek) : Orang yang
mengelola proyek yang membuat kontribusi signifikan bagi organisasi. [1/437]
Pull system : Melaksanakan proses produksi tarik. [2/39]
Q
Quality
Assurance (Penjaminan Kualitas) : Bagian
penjaminan kualiats difokuskan untuk memastikan proses dan kualiatas produk
melalui pelaksanaan audit oprasi, pelatihan, analisis kinerja teknik, dan
petunjuk oprasi untuk peningkatan kualitas. [2/19]
Quality at the
surce ( kualitas pada sumberdaya) :
Dengan cara mengerjakan segala susuatu dengan baik sejakawal proses. [2/72]
Quality audit (audit kualitas) : Evaluasi secara sistematis dan independen yang
dilaksanakan untuk menetukan . Apakah kegiatan kualitas yang berhubngan dengan
hasil produksi telah sesuai dengan dokumentasi sistem kualitas. [2/155]
Quality control
: Pengendalian kualitas
Quality control
circle : Gugus kendali kualitas. [2/52
Quality
function deployment : Adalah suatu
metode yang digunakan dalam mendukung dan melaksanakan filosofi Manajemen mutu
terpadu. QFD digunakan dalam berbagai perencanaan, di mana semua anggota tim
dapat mengambil keputusan secara sisitematis untuk memprioritaskan berbagai
tanggapan yang mungkin terhadap sekelompok tujuan tertentu. QFD juga digunakan
untuk memperbaiki proses perencanaan, mengatasi permasalahan dalam suatu tim,
serta membantu dalam mengadakan perbaiakan terhadap budaya perusahaan atau
organisasi. [2/184]
Quality improvement : Perbaikan atau peningkatan kualitas.
Qualitiy
Management (manajemen kualitas) : Untuk
mengantisipasi persaingan, aspek kualitas perlu selalu dievaluasi dan
direncanakan perbaiakannya melalui penerapan funf-fungsi manajemen kualiatas.
[2/19]
Quality manual : Menyediakan deskripsi yang cukup jelas mengenai sistem manajemen
kualitas dan dapat digunakan sebagai dasar untuk menerapkan dan memepertahankan
sistem kualitas. [2/156]
Quality
planning : perencanaan kualitas. [2/22]
Quality
planning costs ( biaya
perencanaan kualitas) : Biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat perencanaan
akan produk sehingga produk yang baik yang akan dihasilkan. [2/29]
R
Reliability : Kepercayaan pelanggan terhadap produk karena kehandalannya atau
karena kemungkinanrusaknya produk. [2/14]
Receivable turn (perputaran piutang) : Kecepatan prusahaan mengumpulkan
putang-piutangnya. [1/437]
Reengineering (rekayasa ulang) Prubahan radikal yang meluas yang membawa efek
berantai yang dirasakan di seluruh organisasi. [1/437]
Resource
provider (penyedia sumber daya) :
Mendapatkan sumber daya finansial dan manusia yang diperlukan untuk
proyek-peroyek organisasi. [1/437]
Responsiveness : Tanggapan pemberi terhadap kebutuhan dan harapan penerima.
[2/15]
Retained
earnings (laba ditahan) : laba awal yang
diperoleh perusahaan tetap diputuskan untuk ditahan dalam bisnis untuk
membantunya berkembang. [1/437]
Review : Peninjawan [2/51]
Run chart : Adalah gerafik yang menunjukan variasi ukuran sepanjang waktu,
kecendrungan, daur, dan pola-pola lain dalam suatu prosese, misalnya perubahan
dalam prosese dan memperbandingkan perforasi beberapa kelompok, tetapi tanpa
menyebutkan sebab-sebab terjadinya kecendrungan, daur, atau pola-pola tersebut.
[2/181]
S
Safety Stock : Persediaan Pengamana [2/89]
Scatter diagram : Adalah gambar yang menunjukan kemungkinana hubungan (korelasi)
antara pasangan dua macam variable dan menunjukkan keeratan hubungan antara dua
variable tersebut yang sering diwujudkan sebagai koepisien korelasi. [2/178]
Scrap costs (biaya yang dikeluarkan karena produk harus dibuang) : Biaya yang
telah dikeluarkan perusahaan tetapi produk yang dihasilkan ternyata produk
cacat, sehingga harus dibuang dan adanya biaya untuk membuang produk tersebut.
[2/30]
Security : Kemanan terhadap yang ditawarkan. [2/15]
Self’actualization ( Aktualisasi diri) : Kebutuhan untuk mencapai potensi penuh Anda.
[1/438]
Self-managed
team ( program manajemen tim yang mandiri oleh karyawan) [2/61]
Serviceability : Kemudahan produk itu bila akan diperbaiki atau kemudian
memperoleh komponen produk tersebut. [2/14]
Setandar
kinerja : Standar kinerja perusahaan atau
organisasi yang mempunyai orentasi kualitas adalah tidak ada kesalahan (zero
defect). [2/21]
Setup times ( pengurangan wakyu persiapan) : Dengan cara mengadakan hubungan
yang dekat dengan sedikit pemasok. [2/71]
Short’term
assets ( aktiva jangka pendek) : Harta
yang dapat diubah menjadi uang tunai dalam waktu kurang dari satu tahun.
[1/438]
Sistem
pencapaia kualitas : Merupakan
pendekatan rasional untuk mencegah cacat atau kesalahan. [2/21]
Skill’based
training ( pelatihan berbasis keterampilan)
: Memberi karyawan keterampilain yang dibutuhkan untuk mengelola tenaga kerja
yang beraneka ragam dan untuk bekerja secara efektif dalam tenaga kerja
tersebut. [1/438]
Small lot size : Memproduksi dalam jumlah kecil. [2/68]
Structural
plateau (kemandekan setuktural) : Tidak ada
lagi promosi yang tersedia di perusahaan. [1/438]
T
Talent pool (kolam bakat) : Karyawan yang benar-benar menjalankan pekerjaan
organisasi. [1/438]
Tangibles : Bahwa dalam memberikan pelaynan kepada pelanggan harus dapat
diukur atau dibuat setandarnya. [2/15]
Team : Grup berkomitmen tinggi dengan tugas yang ditetapkan secara
kehusus. [1/438]
Teamwork : Kerja tim [2/34]
Technophobia (fobia teknologi) : Takut mencoba mencoba teknologi baru. [1/438]
Total quality
managemenet (manajemen
kualitas terpadu): tanggung jawab
terhadap kualitas tidak cukup hanya diberikan kepada suatu bagian tertentu,
tetapi sudah menjadi tanggung jawab seluruh individu di prusahaan. [2/19]
Top management : Tanggung jawab penuh dari peminpin. [2/44]
Train : Pendidikan atau pelatihan. [2/51]
Training costs (biaya pelatihan) : biaya pelatihan yang harus dikeluarkan untuk
mengadakan pelatihan bagi karyawan sehingga karyawan bertanggung jawab untuk
selalu membuat produk yang baik. [2/29]
Tree diagram : Merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan tujuan yang harus
ditempuh dengan tugas yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Diagram tersebut digunakan untuk dapat mengetahui apa yang diinginkan pelanggan
dari jasa atau program pendidikan yang ditawarkan. [2/175]
Trust between
employee and management : Rasa saling
percaya antara manjemen dan karyawan. [2/40]
10-K report : Laporan keuangan. [1/438]
10- Q report : Laporan keuangan per kuartal. [1/438]
Thornndike’s
low of effect (hukum efek
Thorndike) : Perilaku yang diikuti konsekuensi positif lebih mungkin diulang.
[1/438]
U
Upward mobility (mobilitas ke atas) : Gerakan keatas melalui jenjang-jenjang
hingga ke tinggkat manajer eksekutif. [1/438]
V
Visionary
leader (fungsi pengembangan) : Meliputi memanfaatkan
perubahan lingkungan, mencapai sasaran atau tujuan organisasi, serta memusatkan
perhatian pada manusia di dalam atau di luar organisasi. [2/96]
Visionary
ledership : Gaya kepeminpina visioner.
W
World-class
organization : Konsep dan
filosofi ini berkembang mulai awal abad 20, dimana teknologi informasi sudah
dikenal luas, semua orang dapat akses ke mana-mana tanpa dipungut biaya yang
berarti. Oleh sebab itu, dalam perkembanganya, konsep dan filosofi ini
dibarengi konsep e-learning atau electronic learning. [2/19]
X
Y
Z
Zero defect ( program pencegahan cacat) : Dewan yang bersifat sementara atau
insidentil untuk program pencegahan cacat. [2/21]
Zero defect day : Hari-hari yang bebas cacat. [2/21]
1.
Patricia
Buheler, Alpha Teach
Yourself Management Skills (Fajar
Interpratama Offset : Jakarta 2007) Penerjemah Sugeng Haryanto dkk
2.
Dorothea Wahyu
Ariani S.E. M.T, Manajemen
Kualitas Pendidikan Sisi Kalitatif ( Ghalia Indonesia : Jakarta 2003)
Komentar
Posting Komentar